Jumat, 18 Januari 2013
Andong, kereta kuda menjadi sarana alternatif bagi warga yang mengalami korban banjir. Banjir yang membenamkan kawasan mewah Kelapa Gading hingga 40 sampai 60 sentimeter (cm) masih menggenang sejak kemarin.
Penarik andong, Chandra (21) warga asli Majalaya, Kabupaten Bandung, Bandung, bersama kakak kandungnya Rahmat (35) mengaku sudah menarik andong di Kawasan Jakarta Utara sejak tahun 2006.
"Kalo enggak banjir kayak gini, saya sama kakak dan sama sepupu udah hampir bisa sampai Marunda narik andongnya," kata Chandra di pelataran Mal Wisma BCA, Kelapa Gading, di Jakarta, Jumat (18/1).
Pria lulusan SMP itu mengaku sudah menjadi tradisi keluarganya mempunyai kuda untuk menarik andong. Dalam keadaan banjir seperti ini total 20 andong yang mengitari sepanjang wilayah Kelapa Gading bagi warga maupun karyawan yang berada di Pusat perbelanjaan Mal Kelapa Gading.
"Kalau biasanya cuma narik buat anak-anak kecil sekali taraf saya biasanya dapet sampai Rp 300 ribu. Banjir begini kemarin aja bisa sampai Rp 622 ribu. Sekarang mulai agak surut jadi sepi," ujar Chandra di atas andongnya.
Tarif yang dikenakan pun sampai Rp 50 ribu, menurutnya tergantung kondisi dan bawaan si pemakai jasa kuda tersebut.
"Satu orangnya bisa sampai Rp 50 ribu, kalau pakai barang beda lagi bawanya, nah satu rit paling sampai orang Boulevard sama karyawan mal," ujarnya.
Hingga saat ini Kelapa gading masih di kepung banjir, di putaran mall Kelapa Gading arah hingga arah Mall Of Indonesia air meninggi hingga 50 centimeter dan arah Pegangsaan sampai Yos Sudarso masih sulit dilewati pengendara motor. Polisi masih bersiaga menyediakan mobil khusus mengantar warga di sekitar Kelapa Gading.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar