Sabtu, 19 Januari 2013

Presiden SBY Gulung Celana Saat Pantau Banjir di Istana


 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mesti menggulung celana demi memantau banjir di kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (17/1/2013). Didampingi Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, SBY memantau banjir di Istana, yang mencapai betis orang dewasa.

Banjir setinggi lutut ini baru pertama kali dialami SBY di Istana Kepresidenan. SBY pun mesti menunda pertemuan dengan Presiden Argentina Cristina Fernandez De Kirchner pada pagi ini.

Berdasar foto yang dikirim Biro Humas Istana Negara, kompleks istana Negara telah terendam banjir. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Banjir di Istana Kepresidenan terjadi lantaran hujan deras dan tingginya air di pintu air Manggarai.

Sebelumnya diberitakan, hujan deras mengepung Jakarta. Tanggul Kanal Banjir Barat pun dikhawatirkan jebol.

Untuk mengantisipasi ancaman banjir semakin meluas jika tanggul jebol, Badan Nasional Penanggulangan Banjir (BNPB) memilih untuk mengalihkan air ke sungai Ciliwung lama. Pengalihan ini pun membuat Istana Kepresidenan banjir.

Kepala BNPB Syamsul Maarif melaporkan perkembangan tersebut ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sekitar pukul 09.10 WIB. Hasilnya, SBY mengizinkan pengalihan banjir ke sungai Ciliwung lama.

“Tidak masalah Istana terendam banjir. Yang penting masyarakat terlindungi," kata SBY seperti dikutip Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Tidak hanya itu, Presiden Yudhoyono meminta BNPB untuk menangani banjir Jakarta dengan efektif dan tuntas.

"Lakukan upaya penanggulangan banjir dengan mengerahkan seluruh potensi nasional yang ada. Tetap semua mendukung Pemda DKI dan memberikan pendampingan. Untuk nasional semua di bawah kendali Kepala BNPB. Pantau terus perkembangan dan laporkan ke Presiden upaya penanggulangannya,” ungkap SBY.

Tinggi muka air Sungai Ciliwung terus naik. Pada Kamis hingga pukul 09.00 WIB di Manggarai ketinggian air terukur 1.020 cm.

"Ini jauh di atas batas Siaga I yaitu 950 cm. Dengan kondisi demikian maka wilayah Jakarta yang terendam banjir makin meluas. Ini ditambah dengan banyak titik-titik genangan dan banjir yang merata di Jakarta," jelas Sutopo.

Untuk mengantisipasi dampak banjir, posko nasional penanggulangan banjir Jakarta dan sekitarnya telah ditetapkan di Kantor Kementerian PU, Jakarta.

"Siang ini pukul 10.00 Wib, Kepala BNPB melakukan rapat dengan Gubernur DKI, Jokowi, di Balai Kota untuk berkoordinasi melakukan penanggulangan banjir," jelasnya.

Kabar terbaru yang disiarkan BNPB, tinggi muka air di Katulampa telah mencapai 100 cm (siaga III), Depok 230 cm (siaga III), Angke Hulu 115cm (siaga IV), Pesanggrahan 135cm (siaga IV), Krukut Hulu 150 cm (siaga IV), Cipinang Hulu 130cm (siaga IV), Sunter Hulu 90cm (siaga IV), Karet 730cm (siaga 1), Pulogadung 710cm (siaga II), dan Pasar Ikan 180cm (siaga II).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar